Malu sama Dedek Kecil #serangantelak2

Hati tak tenang, pikiran terbebani. Ada masalah? Mau dipecahkan? Eits, justru jadi semakin kecil, berkeping-keping daan banyak. 

Mungkin bisa jadi pemanasan, itung-itung buat latihan. Siapa tau jadi terlatih berjuang menyelesaikan masalah, dan bisa terbiasa menuntaskannya. 

Ga ada salahnya juga kalau mau minta bantuan dari yang lebih pengalaman, meski ga bisa selamanya terus bergantung. Untuk jadi berani, jangan lupa coba juga berdiri di kaki sendiri. 

Lelah bangkit lagi dari keterpurukan? Hmm, gimana yaa

Flashback dulu lah.

Inget waktu bayi? Kalau ga inget, bisa coba perhatikan tingkah dede bayi alias batita di sekitarmu, bayi usia sekitar 1-2 thn mungkin. Dede Bayi umumnya sangat optimis. Dia dipenuhi semangat, aktif, ingin bisa ini itu, ingin bisa berdiri, karena ingin bermain, berlari-larian bersama kakaknya atau orang di sekitar.

Padahal nih ya, ada sang ibu yang penuh kasih sayang, yang selalu siap menggendongnya. Tapi si dede bayi terus 'kekeuh', rasanya kakinya 'gatal', ingin bisa berdiri menegakkan kakinya. Mereka aja semangat sekali. Ga takut akan jatuh, tersungkur, terus saja mencoba berdiri. Mulai dari merambat di dinding, pinggir meja, kaki kursi dan sebagainya.

Kalaupun nanti si dede jatuh, sang ibu yang penuh sayang dan perhatian, siap sedia meredakan tangisnya, mengobati luka lecet di lututnya, dan tentunya menghibur sehingga muncul kembali senyum manis sang anak.

Maaf, agak kurang nyambung ya perbandingannya? Tapi maksudnya itu, kalau bisa sih ya, coba diambil aja sedikit hikmah dari situ. Dede bayi yang imut, kecil, lucu gitu aja semangat buat berdikari. Masa udah setua ini masih kalah.

Hmmm... berpikir, berpikir khar

(Knf,apr15)

illustration: by me