Selesai Makan, Kok Ngantuk ya?
Bagi orang Indonesia pada umumnya, makan itu harus a.k.a 'kudu' alias wajib pakai nasi. Lauknya juga pakai beragam jenis. Ada berbagai tumisan, balado-baladoan (kentang, telor, ati ampela), bacem tahu-tempe, perkedel, pepes, gak lupa juga gorengan, kerupuk plus sambal. Wah nikmaat..
Kalau lihat menu warteg atau RM Padang, dalam kondisi lapar, ditambah nemu promo di aplikasi online, auto semua lauk yang dipajang mau dipesen. Begitu nasi dan segala lauknya datang, langsung dimakan lahap saking menggoda dan kelaparannya. Begitu piring sudah bersih mengkilat, dilanjut seruput seruput thai tea. Heeeu~ (sendawa) alhamdulillah, lapar teratasi bahkan rasanya sampai begah kekenyangan.
Duh lapar sudah hilang, kok malah ngantuk yang datang ya? Rasanya pengen segera selonjoran. Kenapa ya?
Kalau diperhatikan, menu makanan yang umumnya kita makan itu didominasi oleh komponen karbohidrat. Mulai dari nasi, gorengan yang pakai tepung, kentang balado, kerupuk dsb.
Nah, si karbohidrat (apalagi yang kompleks) ini perlu melalui proses yang kebih panjang untuk dicerna di tubuh kita, yaitu dipecah dulu menjadi gula baru diproses lagi hingga berubah jadi cadangan sumber energi. Nah, kadar gula (apalagi yang kompleks) yang terlalu banyak dalam tubuh itu butuh energi yang besar pula (dalam bentuk ATP). Akhirnya, energi yang ada dalam tubuh pun banyak dikerahkan untuk mencerna si karbo sehingga tubuh kita menjadi terasa lemas tidak berdaya dan merasa ngantuk.
Meskipun hasil pencernaan tsb nanti akan menghasilkan energi lagi untuk menjadi sumber tenaga kita, namun butuh proses panjang dan waktu tentunya.
Tapi, mengonsumsi karbohidrat itu penting loh. Karbohidrat dapat menghasilkan kalori yang cukup besar dan baik untuk sumber energi pendukung aktivitas. Namun memang ada batas takaran konsumsinya (sama kayak lemak dsb).
Supaya tidak ngantuk nantinya, makanlah secukupnya dan dengan porsi yang berimbang. Jangan terlalu banyak karbo dan minim serat. Selain karbo, makanan berserat yang tinggi dan makanan tinggi protein tak kalah efektif untuk dijadikan sumber energi.
Setelah makanannya baik dan seimbang, jangan lupa pula untuk lebih banyak konsumsi air putih setelah makan ketimbang dilanjut konsumsi minuman manis (tinggi kadar gula).
Ohiya, fyi nih minuman kekinian sekarang kan serba manis dari sirup atau kental manis terus juga ada boba-nya. Nah itu dobel dobel loh dampaknya (tinggi gula, tinggi karbo kompleks juga dari bobanya). Nah konsumsi gula juga perlu diperhatikan nih, karena karbo itu kan juga sumber gula.
Ibaratnya, tubuh kita belum juga beres memproses si karbo karbo yang tadi kita konsumsi, eh minuman boba sudah ikut antri masuk aja minta diolah.
Karbohidrat atau gula itu bagus sebagai sumber energi. Tapi jika kebutuhan energi sudah tercukupi, sisa gula lainnya akan tersimpan jadi cadangan di tubuh.
Jika kadar gula (atau yang dari karbo) menumpuk di tubuh terlalu banyak dalam jangka panjang dan belum juga terpecah menjadi energi, dapat meningkatkan kadar gula dalam darah, memicu penimbunan lemak sehingga bisa berdampak ke obesitas, kolesterol hingga diabetes. Ini bener loh.
Haduuh, kalo dulu pernah nonton kartun the magic school bus (yang bis nya mengecil terus masuk ke tubuh manusia) rasanya kebayang gimana si karbo dan gula berlebih itu di tubuh dan darah kita.. mereka tuh menempel di dinding-dinding pembuluh darah atau saluran pencernaan kita dan bisa menghambat aliran darah atau memberatkan proses pencernaan berikutnya. Ngeliatnya itu keren sekaligus ngeri di waktu bersamaan.
Ada kan ya slogannya,
"Kita adalah apa yang kita makan"
Makan yang kita suka boleh aja kok, tapi perlu dimbangi sama "penghapus dosa"nya.
Yuk tetap makan tapi juga tetap sehat, tetap bergerak dan semangat terus jalani hidup~
Update: 21 sep 20
Komentar
Posting Komentar