(Sebenarnya) Bahagia itu Sederhana Ya?


dok 2015

Bisa jalan sama temen aja bisa bikin galau lenyap. Masuk-masuk ke kebun orang aja udah bikin kesenengan. Main-main di kali ‘cetek’ aja udah bisa bikin kegirangan. Aneeh ya? Kok bisa gituu.. Kalau ada yang namanya masa kecil kurang bahagia. Ini mungkin kebalikannya. Atau ini mungkin akibatnya?

Yang namanya bahagia itu relatif ga sih? Apa tergantung orangnya?
Hmm bisa jadi iya.

Tergantung kondisi juga ga?
Bisa jadi juga..

Ko bisa jadi mulu. Jadi ada ga ya yang mutlak bikin bahagia?
Hmm apa ya.. Mungkin kemunculan perasaan bahagia itu sendiri.

Nah kemunculannya itulah yang berbeda-beda pada tiap hatinya.
Apa iya begitu?
Ya, bisa jadi kan, karena soal hati.

Bagaimana caranya bahagia?
Secara teori, yang pertama itu, niat.
Masa?
Iyaa. Kalau ga ada niat untuk bahagia, apa jadinya. Bukannya setiap perbuatan itu tergantung niatnya..? 

Yang kedua, kondisikan diri untuk siap bahagia. Ibarat mau olahraga, semacam pemanasan gitu. Cara mengondisikannya tergantung orangnya. Ada yang dengan berpikir positif, olahraga, bersih-bersih atau beberes, nabung, silaturahim, dsb. Hmm mungkin semacam persiapkan mental, fisik dan material gitu ya.

Nah, level persiapan tiap orang ini juga yang membedakan. Ada yang hanya perlu persiapan sedikit, tapi ada juga yang butuh banyak persiapannya.

Tapi, kalau mau gampang bahagia, mungkin jangan persulit diri. Kayanya harus punya ini dulu, atau harus begini dulu. Apapun yang kamu punya sekarang bisa aja jadi bekal yang bagus, tergantung bagaimana kamu mengemas dan membawanya. Ibarat bawa bekal ke sekolah, pasti akan tetap nikmat rasanya menyantap bekal yang sudah ditata cantik dengan cinta ibu meski isinya hanya nasi goreng dan telur dadar.

Yang ketiga, kalau sudah siap, tinggal beraksi untuk bahagia. Ibarat sudah jam makan siang, tinggal dibuka nih kotak bekalmu dan santap bersama teman tersayang.

Seperti pentingnya sendok-garpu atau cuci tangan saat akan menyantap bekal, salah satu senjata penting yang ga boleh ketinggalan untuk bahagia adalah senyum yang ikhlas.
Masa sih?
Ga percaya? Dicoba aja dulu, baru deh bisa tau testimoninya.

Ohiyaa, sepertinya berbagi ‘bekal’ dengan temanmu juga bisa lebih meningkatkan kebahagiaan..
So, let’s cheers!

Komentar

Populer